Sejarah awal pengguanaan jas
Setelan jas atau biasanya disebut dengan jas merupakan pakaian resmi yang berasal dari Eropa. Tujuan utama adanya jas di Eropa adalah untuk menghangatkan tubuh, mengingat di Eropa memiliki suhu yang rendah di musim dingin. Penggunaan setelan jas sendiri mulai populer pada abad 16 – 17. Namun penggunaan jas ini sendiri hanya bisa digunakan oleh kaum bangsawan karena mahal harganya untuk pembeliannya. Setelah perkembangan jaman banyak muncul berbagai jenis setelan jas.
Mungkin anda pernah mendengar yang namanya tuksedo (tuxedo). Tuxedo merupakan salah satu jenis varian jas pada umumnya yang mana letak perbedaanya adalah pada bagian belakang jas yang lebih panjang. Tuxedo identik dengan dasi kubu-kupu. Mungkin penggunaan dasi tersebut bisa menjadi pembeda antara jas dan tuxedo. Awal mula tuxedo biasanya digunakan untuk acara makan malam resmi yang mana sebelumnya menggunakan dasi panjang seperti jas pada umumnya, namun dikarenakan dasi panjang bisa mengenai makanan, maka digantilah dengan dasi berbentuk kupu-kupu. Seiring berjalannya waktu tuksedo dikombinasikan dengan dasi kupu-kupu.
Jas masuk ke indonesia
Pada saat masa penjajahan Belanda di Indonesia, secara tidak langsung membawa budaya dari luar masuk ke Indonesia yang salah satunya adalah setelan jas. Para petinggi penting Belanda mengenakan jas untuk acara resmi. Pada masa itu juga hanya orang-orang yang memiliki uang yang bisa menggunakannya dikarenakan harga setelan jas yang mahal. Dari situlah muncul persepsi bahwa jas hanya digunakan oleh orang-orang bangsawan bukan untuk rakyat jelata.
Jas di Indonesia hanya ditujukan untuk keperluan penampilan yang formal, berbeda dengan orang Eropa yang mengenakan jas untuk menghangatkan tubuh mereka saat keluar rumah atau cuaca dingin.
Aneka jenis pilihan jas
Kini kreasi jas semakin banyak dan beragam. Sebelumnya Broadway Suit sudah menjelaskan pada postingan Mengenal 6 Jenis Setelan Jas Pria. Di Indonesia sendiri lebih mengenal 2 jenis jas yakni tuksedo dan jas yang biasa ditemui. Jas sendiri bisa dibedakan ke dalam beberapa klasifikasi menurut bentuk kerah, jumlah kancing, cutting dan jumlah belahan di belakang.
Berdasarkan bentuk kerah terdapat jas dikenal dengan jenis peak, standard notch, shwal, wide peak, norrow notch dan wide notch. Sedangkan untuk jumlah kancing dibedakan dari memiliki kancing satu atau kancing dua. Pada 5-10 tahun yang lalu kancing tiga cukup populer tetapi untuk masa sekarang lebih ke penggunaan satu atau dua kancing saja. Untuk cutting terdapat potongan reguler atau slim fit. Jumlah belahan atau bent terbagi jadi tiga yakni side vent (belahan tengah), double vent (dua belahan di kanan dan kiri) serta no vent (tanpa belahan). Pada beberapa jenis khusus bagian belakang jas biasanya panjang dan berbentuk lancip dengan belahan di tengahnya.
Sejarah awal penggunaan jas
Setelan jas atau biasanya disebut dengan jas merupakan pakaian resmi yang berasal dari Eropa. Tujuan utama adanya jas di Eropa adalah untuk menghangatkan tubuh, mengingat di Eropa memiliki suhu yang rendah di musim dingin. Penggunaan setelan jas sendiri mulai populer pada abad 16 – 17. Namun penggunaan jas ini sendiri hanya bisa digunakan oleh kaum bangsawan karena mahal harganya untuk pembeliannya. Setelah perkembangan zaman banyak muncul berbagai jenis setelan jas.
Mungkin anda pernah mendengar yang namanya tuksedo (tuxedo). Tuxedo merupakan salah satu jenis varian jas pada umumnya yang mana letak perbedaannya adalah pada bagian belakang jas yang lebih panjang. Tuxedo identik dengan dasi kupu-kupu. Mungkin penggunaan dasi tersebut bisa menjadi pembeda antara jas dan tuxedo. Awal mula tuxedo biasanya digunakan untuk acara makan malam resmi yang mana sebelumnya menggunakan dasi panjang seperti jas pada umumnya, namun dikarenakan dasi panjang bisa mengenai makanan, maka di gantilah dengan dasi berbentuk kupu-kupu. Seiring berjalannya waktu tuksedo dikombinasikan dengan dasi kupu-kupu.
Jas masuk ke indonesia
Pada saat masa penjajahan Belanda di Indonesia, secara tidak langsung membawa budaya dari luar masuk ke Indonesia yang salah satunya adalah setelan jas. Para petinggi penting Belanda mengenakan jas untuk acara resmi. Pada masa itu juga hanya orang-orang yang memiliki uang yang bisa menggunakannya dikarenakan harga setelan jas yang mahal. Dari situlah muncul persepsi bahwa jas hanya digunakan oleh orang-orang bangsawan bukan untuk rakyat jelata.
Jas di Indonesia hanya ditujukan untuk keperluan penampilan yang formal, berbeda dengan orang Eropa yang mengenakan jas untuk menghangatkan tubuh mereka saat keluar rumah atau cuaca dingin.
Aneka jenis pilihan jas
Kini kreasi jas semakin banyak dan beragam. Sebelumnya Broadway Suit sudah menjelaskan pada postingan Mengenal 6 Jenis Setelan Jas Pria. Di Indonesia sendiri lebih mengenal 2 jenis jas yakni tuksedo dan jas yang biasa ditemui. Jas sendiri bisa dibedakan ke dalam beberapa klasifikasi menurut bentuk kerah, jumlah kancing, cutting dan jumlah belahan di belakang.
Berdasarkan bentuk kerah terdapat jas dikenal dengan jenis peak, standard notch, shawl, wide peak, narrow notch dan wide notch. Sedangkan untuk jumlah kancing dibedakan dari memiliki kancing satu atau kancing dua. Pada 5-10 tahun yang lalu kancing tiga cukup populer tetapi untuk masa sekarang lebih ke penggunaan satu atau dua kancing saja. Untuk cutting terdapat potongan reguler atau slim fit. Jumlah belahan atau bent terbagi jadi tiga yakni side vent (belahan tengah), double vent (dua belahan di kanan dan kiri) serta no vent (tanpa belahan). Pada beberapa jenis khusus bagian belakang jas biasanya panjang dan berbentuk lancip dengan belahan di tengahnya.
Pembelian atau Penyewaan Jas
Saat ini banyak tempat untuk melakukan pembelian jas diantaranya adalah di marketplace atau toko online dengan harga dan ukuran yang tersedia. Tetapi dengan ukuran yang telah ditentukan sebelumnya menjadikan jas kadang terlalu longgar atau kekecilan pada bagian tertentu. Oleh karena itu munculah tailor yang bisa membuatkan jas sesuai ukuran yang pas dengan tubuh pembelinya. Pembelian di tailor jas memiliki kekurangan di bagian harga yang mahal.
Karena kendala itulah kami menyarankan untuk melakukan penyewaan jas. Jika anda berapa di jakarta atau khususnya di jakarta selatan anda bisa mencoba untuk sewa jas jakarta di Broadway Suit. Disana anda bisa melakukan penyewaan jas yang sesuai dengan ukuran tubuh anda langsung dan tentu dengan harga yang terjangkau. Informasi pemesanan bisa menghubungi nomor 0852-9033-6876.
Pembelian atau Penyewaan Jas
Saat ini banyak tempat untuk melakukan pemeblian jas diantarnya adalah di marketplace atau toko online dengan harga dan ukuran yang tersedia. Tetapi dengan ukuran yang telah ditentukan sebelumnya menjadikan jas kadang terlalu longgar atau kekecilan pada bagian tertentu. Oleh karena itu munculah tailor yang bisa membuatakan jas sesuai ukuran yang pas dengan tubuh pembelinya. Pembelian di tailor jas memiliki kekurangan di bagian harga yang mahal.
Karena kenala itulah kami menyarankan untuk melakukan penyewaan jas. Jika anda berapa di jakarta atau khususnya di jakarta selatan anda bisa mencoba untuk sewa jas jakarta di Broadway Suit. Disana anda bisa melakukan penyewaan jas yang sesuai dengan ukuran tubuh anda langsung dan tentu dengan harga yang terjangkau. Informasi pemesanan bisa menghubungi nomor 0852-9033-6876.